Rabu, 29 Mei 2013

adat budaya bala-bala tentara ghaib yang diaplikasikan dalam bentuk topeng lampung selatan (indigenous culture plagues unseen army which is applied in the form of masks southern Lampung)

Dalam pesta adat ini, dibarengi atraksi pencak silat (tari pedang), tari khudat (tahtim) yang diiringi dengan tetabuhan tekhbang (rebana) sambil membacakan shalawat kepada para nabi dan sahabatnya yang dibawakan seolah berpantun Drama Tari Tupping adalah suatu pertunjukan tari yang menggambarkan patriotisme keprajuritan dari pasukan tempur dan pengawal rahasia Radin Intan I (1751-1828), Radin Imba II (1828 -1834) dan Radin Intan II (1834 - 1856) di daerah Kalianda Lampung Selatan untuk silsilah lengkapnya klik disini. Dilihat dari segi penokohannya topeng dalam Drama Tari Tupping terdiri dari : tokoh kesatria, tokoh kesatria kasar, tokoh kesatria sakti, tokoh kesatria putri, tokoh pelawak, dan tokoh bijak dan sakti. Tari tupping juga dilakukan pada rangkaian pesta perkawinan sebagai symbol keselamatan keseluruhan upacara perkawinan atau pada acara penyambutan tamu besar. Jumlah tupping, topeng yang berasal dari Lampung Selatan tepatnya di Desa Kuripan jumlahnya dua belas. Tidak bisa lebih dan tidak bisa kurang, dan tidak bisa ditiru. Topeng ini diyakini memilki kekuatan gaib. Tidak semua bisa memakai topeng ini. Meskipun sekarang sudah jadi bagian kesenian, berbagai ritual khusus tetap dilakukan sebelum dan sesudah mengenakan topeng-topeng ini. Topeng hanya bisa dikenakan oleh keturunan 12 punggawa keratuan darah putih. Karena jumlahnya harus dua belas, topeng ini sekali keluar harus 12. Topeng-topeng ini tidak bisa ditiru. Kalau ada warga yang ingin memakai, mereka harus minta izin pada Dalom Kesuma Ratu. Kelalaian dalam mentaati aturan-aturan ini akan mengakibatkan kejadian yang tidak diinginkan pada yang memakainya. Topeng ini diyakini menyimpan beragam muatan seperti histories, simbol budaya, nilai ritual, dan struktur social politik. Parade Topeng adalah suatu arak-arakan para tupping yang menyusuri sepanjang jalan desa dengan aneka atraksi. Pada parade ini para penari tupping melukiskan kewaspadaan untuk menjaga keselamatan kedua mempelai dan rombongannya pada saat menuju tempat perkawinan. Jadi dapat dikatakan topeng Lampung mempunyai nilai simbolik perwatakan manusia sesuai dengan ajaran moral, dan etika social budaya masyarakat pedesaan waktu itu.
Sumber http://www.indonesiamedia.com
disini saya akan publikasikan bala-bala atau topeng dari desa kuripan kecamatan penengahan kabupaten lampung selatan tempat kelahiran pahlawan raden intan yang disebut keratuan darah putih. sebelumnya saya mohon maaf kepada pihak-pihak yang kurang berkenan, tujuan saya mempublikasikan gambar-gambar ini hanya untuk menambah pengetahuan dan wawasan agan-agan tentang adat dan budaya di sekitar kita agar tidak punah termakan oleh masa. beberapa gambar yang kami ambil di acara adat di desa kami, mudah-mudahan ada manfa'atnya buat agan-agan yang baca blog ini. mohon tinggalkan sedikit komentar buat perbaikan blog kami, trims.

16 komentar:

  1. manfaat sekali gan. ditunggu posting berikutnya, terutama tentang adat dan budaya lampung khusus marga disekitar kalianda.

    BalasHapus
  2. makasih atas masukannya, rencana semalam mau upload video kilasan peperangan pahlawan raden intan II yang terjadi di seputaran gunung rajabasa dan diperankan oleh pemuda-pemudi daerah kita hanya pemeran utama yg aktor dari jakarta, mungkin lain kali kita upload.

    BalasHapus
  3. thanks postingannya, buat saya sebagai keturunan orang lampung jadi tahu salah satu budaya yg unik yg berasal dari kuripan, masalahnya saya tinggal d bengkulu tapi orang tua saya berasal dari Kuripan Kalianda Lampung, dan kayaknya sii pernah dengar ayah saya cerita tentang ratu darah putih, tapi ga pernah cerita ada topeng yang sangat bersejarah di rumahnya uak imba

    ditunggu postingan berikutnya ya, kalo bisa tentang keratuan darah putih deh... abis jadi penasaran, mau nanya sm ayah saya beliau tgl di bengkulu sedangkan saya lagi kuliah di jakarta.

    BalasHapus
  4. ochee... makasih juga atas kunjungannya, mungkin nanti kita gali sedikit demi sedikit takut kesalahan juga karena itu masih termasuk sakral sich. klo boleh tahu dikuripannya keturunan dari siapa atau buainya apa?

    BalasHapus
  5. mantap pak bosss..angkat donk RIMBAKU TRISILA

    BalasHapus
  6. nama datuk saya alm. M. Tohir... kalo nama ayah zainal azirin. buai it apa ? gak ngerti bahasa lampung mas.. Hee
    aden_aden saya bnyak yg tinggal disana. mugkin aja salah satunya mas kenal.. kami sudah jarang pulang ke kuripan,,, datuk nenek sudah meninggal. kakak papa zainal abidin pun juga sudah almarhum. Kalo pun ke kalianda biasanya kita ngumpul di pasuruan mas, di rumah pak musa. kalo ke rumah besar itu biasanya lebaran.. silahturahmi sama uak atu sm pak budiman dan anak2nya.

    padahal saya sangat kepengen tau ttg keratuan darah putih, tapi papa saya sering males cerita,,, krna papa kan kalo masa kecilnya di asahan, truss dari tamat sma udah jadi anak rantau. mungkin kalo datuk saya masih hidup pasti dia cerita ini itu, abisnya datuk saya meninggal waktu saya masih sd mas, jadi begituuu.....


    tlong share ya mas critanya lbih lanjut

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo keluarga itu tau saya deket rumah kok, klo memang mau main nanti saya anter, anaknya pak zainal abidin alm namanya bang yan, kak desi, yudi dan jaka

      Hapus
  7. iyah iya itu sepupu saya... aden sri sm aden ning gak disebut... wah nyambung nih... saya juga tahu rumahnya kali mas, masa gak tau.. kan sepupu, yang saya mau tau itu tentang cerita2 adat disana, kebudayaannya, kayaknya masih kental bgt. share ya mas plisss

    kalo ketemu sama aden ning, aden sri, aden desi, aden ian, aden yudi sm aden jaka sampaikan salam kangen saya ya mas. udah lama gak ke kuripan. insyaallah bulan mei tahun depan kesana, nanti bila ada waktu saya mau dengar langsung ceritanya dari mas alief.
    terima kasih

    BalasHapus
  8. klo sy ngk terlalu bnyak tau sich, cuma pengen dunia tahu aja klo kita jg punya sejarah. klo sdh disini nanti langsung aja ke yg megang sejarahnya klo beliau kan ada bukunya lebih jelas dan bisa diprrtanggungjawabkan

    BalasHapus
  9. Salah satu peninggalan budaya lampung tepatnya di lampung selatan.
    yakni 12 topeng dari keratuan darah putih,,dimana 12 topeng ini pada masanya dulu punya tugas masing-masing. dan jaman sekarangpun masih di pakai dalam acara kehadatan.
    salah satu ni topeng yg bernama;
    "JANGGUK KHAWING (janggut panjang)"
    daerah tugasnya di "Seragi sampai way sekampung"
    Di pegang oleh : "Kakhya Jaga Pati" di desa kekiling kec.penengahan.

    sekian sekilas info,,mudah-mudahan ngedok manfaat & menambah wawasan kham tentang sejarah & budaya lappung kham.
    kilu mahap kattu wat salah delom tulisan sikam.
    Mudah2an bermanfaat & menambah sedikit pengetahuan kita dlm sejarah & budaya lampung khususnya lampung selatan.

    BalasHapus
  10. jadi tau sangat bermanfaat... lanjutkn trus

    BalasHapus
  11. Semoga silaturahmi keluarga lampung dapat tersambung, dimanapun berada

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus